Kebahagiaan n keharmonisan dalam pasangan harus diraih bersama
Dulu pernah denger curhatan salah satu bos dimana saya pernah bekerja....Dia cerita tentang pekerjaannya selama ini, keluarganya, termasuk istri dan anak-anaknya. Saya mendengar dan menyimak dengan cukup baik. Tak sedikit saya memberikan saran pula.
Dari pembicaraannya dan tingkah lakunya saya menyimpulkan kalo beliau haus perhatian dan suasana yang hangat seperti saat-saat dulu mereka baru menikah. Saya berfikir mungkin faktor pekerjaan yang padat yang membuat keadaan ini tercipta. Atau mungkin benar tentang puber lelaki berkali-kali dibandingkan dengan wanita. Sehingga ketika wanita telah menginjak masa monopouse sang pria puber lagi!!(*nah loooh )
Sang istri mungkin sibuk dengan pekerjaannya sendiri dan mengurus ketiga anaknya yang tumbuh dewasa.
Selalu saya berpikir mengapa dengan penghasilannya yang cukup besar, beliau masih saja tak punya waktu untuk sekedar berefreshing dengan keluarga. Kalo saya punya penghasilan seperti dia, pasti saya udah pergi ke Bali, Paris, Roma, Cina n tempat-tempat indah di dunia. (*ngayal mumpung gratis). Karna setiap akhir pekan, pasti saya selalu dihubungi untuk membantu pekerjaan tambahan di kantor. Saya sangat miris melihatnya. Dalam hati saya bertanya, Apakah suatu saat saya akan mengalami kondisi seperti ini??" Padahal saya ingin menciptakan keluarga SAMARA!!
Impian saya, jika mempunyai pasangan hidup dan mempunyai anak, saya selalu ingin tetap melakukan rutinitas seperti orang pacaran. Kaya mempunyai waktu untuk dinner berdua, nonton XXI, cinta dan perasaan sayang selalu terjaga walaupun umur kian bertambah, kulit kian mengkerut, rambut kian memutih, tutur&sikap yang kian terjaga. Pokonya everyday its you n i love you....
Semua impian-impian itu saya ceritakan kepada beliau kecuali tulisan-tulisan yang diblok miring...hehehe....
Tapi...beliau hanya menjawab "Kebahagiaan n keharmonisan harus diraih bersama Rin...ga bisa hanya salah satu pihak saja." Saya hanya diam n masih ga mengerti dengan kalimat itu dan menganggap kalimat itu hanya pembelaan semu.
Sampai dengan satu titik waktu saya bisa memahami kalimat itu.
Ternyata benar tidak semudah menciptakan impian apalagi dengan pasangan hidup. Kita berbeda kepala, isi, perasaan, hasrat dan pandangan terhadap sesuatu.
PR Besar!! Yaps.....Bismillah
Dari pembicaraannya dan tingkah lakunya saya menyimpulkan kalo beliau haus perhatian dan suasana yang hangat seperti saat-saat dulu mereka baru menikah. Saya berfikir mungkin faktor pekerjaan yang padat yang membuat keadaan ini tercipta. Atau mungkin benar tentang puber lelaki berkali-kali dibandingkan dengan wanita. Sehingga ketika wanita telah menginjak masa monopouse sang pria puber lagi!!(*nah loooh )
Sang istri mungkin sibuk dengan pekerjaannya sendiri dan mengurus ketiga anaknya yang tumbuh dewasa.
Selalu saya berpikir mengapa dengan penghasilannya yang cukup besar, beliau masih saja tak punya waktu untuk sekedar berefreshing dengan keluarga. Kalo saya punya penghasilan seperti dia, pasti saya udah pergi ke Bali, Paris, Roma, Cina n tempat-tempat indah di dunia. (*ngayal mumpung gratis). Karna setiap akhir pekan, pasti saya selalu dihubungi untuk membantu pekerjaan tambahan di kantor. Saya sangat miris melihatnya. Dalam hati saya bertanya, Apakah suatu saat saya akan mengalami kondisi seperti ini??" Padahal saya ingin menciptakan keluarga SAMARA!!
Impian saya, jika mempunyai pasangan hidup dan mempunyai anak, saya selalu ingin tetap melakukan rutinitas seperti orang pacaran. Kaya mempunyai waktu untuk dinner berdua, nonton XXI, cinta dan perasaan sayang selalu terjaga walaupun umur kian bertambah, kulit kian mengkerut, rambut kian memutih, tutur&sikap yang kian terjaga. Pokonya everyday its you n i love you....
Semua impian-impian itu saya ceritakan kepada beliau kecuali tulisan-tulisan yang diblok miring...hehehe....
Tapi...beliau hanya menjawab "Kebahagiaan n keharmonisan harus diraih bersama Rin...ga bisa hanya salah satu pihak saja." Saya hanya diam n masih ga mengerti dengan kalimat itu dan menganggap kalimat itu hanya pembelaan semu.
Sampai dengan satu titik waktu saya bisa memahami kalimat itu.
Ternyata benar tidak semudah menciptakan impian apalagi dengan pasangan hidup. Kita berbeda kepala, isi, perasaan, hasrat dan pandangan terhadap sesuatu.
PR Besar!! Yaps.....Bismillah
Comments
Post a Comment