Kebenaran tidak selalu dapat diungkapkan
Bandung, 20 April 2011
Pengalaman tadi pagi saya namakan "Kebenaran tidak selalu harus diungkapkan" hihihi...
Begini ceritanya....
Pagi tadi seperti biasa pergi kerja dari Cimahi menuju Cikapayang Bandung dengan menggunakan sepeda motor kesayangan...my beat,,,hehehe
Seperti biasa setiap pergi kerja saya selalu melewati jalanan Cimimdi Raya. Jalanan yang sering saya rasakan seperti kembali ke tahun 80an. Karena nampaknya mungkin situasi "Bandung tempo doeloe" yang masih dapat bertahan tak lekang oleh waktu.Ada suara bising kereta api yang melewati perbatasan cimahi dan Bandung serta suara delman tak tik tok tak tik tok yang beriringan. Setiap melewati jalanan itu saya sering terjaga berada tepat di belakang delman untuk menyalipnya atau mungkin dibelakang angkutan umum yang majunya dikit-dikit kaya keong.
The moment is...Ketika saya akan menyalip delman, sang kusir yang menurut saya kurang mengendalikan kudanya hingga si kuda yang gagah dengan penyangga besi itu berjalan miring yang hampir saja menyerempet motor saya. Saat itu saya sadar bahwa sang kusirlah yang salah. Karena posisi saya menyalip tidak ada kendaraan di depan.
Tapi sang kusir malah berguman dengan nada yang sedikt keras seolah mengalihkan kesalahannya yang saya anggap ceroboh, "emmm.....dasaaaarrr motorrr" dengan teriakannya seolah ingin menunjukan kepada penumpang delmannya bahwa Ia tidak salah dan telah mengemudikannya dengan benar.
Tadinya pengen membela diri dengan membuka masker mulut yang sudah rapih tertutup dan berkata "Ko nyalahin motor sih Pa, jalanin kudanya aja miring begitu dan membahayakan orang lain, saya kan nyalip di depan juga kosong."
Tapi berhubung kalimat itu kepanjangan dan kondisi ga memungkinkan karena yang ada mungkin hanya pembelaan semu. Ya sudahlah saya anggap lalu, pun dalam hati kecil berkata, "Kebenaran tidak selalu harus diungkapkan". Apalagi saya melihat kudanya saja sudah merasa kasihan seperti lelah diperah tenaga setiap hari. Jadi yah saya putuskan untuk berlalu saja dengan wajah tersenyum.
Pengalaman tadi pagi saya namakan "Kebenaran tidak selalu harus diungkapkan" hihihi...
Begini ceritanya....
Pagi tadi seperti biasa pergi kerja dari Cimahi menuju Cikapayang Bandung dengan menggunakan sepeda motor kesayangan...my beat,,,hehehe
Seperti biasa setiap pergi kerja saya selalu melewati jalanan Cimimdi Raya. Jalanan yang sering saya rasakan seperti kembali ke tahun 80an. Karena nampaknya mungkin situasi "Bandung tempo doeloe" yang masih dapat bertahan tak lekang oleh waktu.Ada suara bising kereta api yang melewati perbatasan cimahi dan Bandung serta suara delman tak tik tok tak tik tok yang beriringan. Setiap melewati jalanan itu saya sering terjaga berada tepat di belakang delman untuk menyalipnya atau mungkin dibelakang angkutan umum yang majunya dikit-dikit kaya keong.
The moment is...Ketika saya akan menyalip delman, sang kusir yang menurut saya kurang mengendalikan kudanya hingga si kuda yang gagah dengan penyangga besi itu berjalan miring yang hampir saja menyerempet motor saya. Saat itu saya sadar bahwa sang kusirlah yang salah. Karena posisi saya menyalip tidak ada kendaraan di depan.
Tapi sang kusir malah berguman dengan nada yang sedikt keras seolah mengalihkan kesalahannya yang saya anggap ceroboh, "emmm.....dasaaaarrr motorrr" dengan teriakannya seolah ingin menunjukan kepada penumpang delmannya bahwa Ia tidak salah dan telah mengemudikannya dengan benar.
Tadinya pengen membela diri dengan membuka masker mulut yang sudah rapih tertutup dan berkata "Ko nyalahin motor sih Pa, jalanin kudanya aja miring begitu dan membahayakan orang lain, saya kan nyalip di depan juga kosong."
Tapi berhubung kalimat itu kepanjangan dan kondisi ga memungkinkan karena yang ada mungkin hanya pembelaan semu. Ya sudahlah saya anggap lalu, pun dalam hati kecil berkata, "Kebenaran tidak selalu harus diungkapkan". Apalagi saya melihat kudanya saja sudah merasa kasihan seperti lelah diperah tenaga setiap hari. Jadi yah saya putuskan untuk berlalu saja dengan wajah tersenyum.
Tepat sekali mbak rinda, kebenaran TDK selalu harus diungkapkan, tetapi yg diungkapkan harus benar. Hihihihi
ReplyDeleteKrn kalau semua kebenaran diungkapkan maka akan terjadi perang, krn semua merasa paling benar..... Salam. Dokterbj.com
Terima kasih, sudah mampir baca blog saya. Maaf baru merespon
Delete