Bi Eneng is My Inspiration

Lha ko Bi Eneng is My Inspiration???....:puppyeyes:
Yap....saya mau cerita tentang bibi saya....(*menurut istilah sunda baca, bibi adalah sebutan  untuk 'tante').
Hidupnya terbilang sederhana untuk saat ini, tapi berbanding terbalik dengan kehidupannya sebelum bi eneng menikah. Masih ingat dulu waktu kecil berkunjung ke rumahnya untuk lamaran  menikah dari pihak lelaki  keluarga besar saya di salah satu komplek terkenal di daerah Bandung. Teringat dalam benak saya segalanya terlihat serba ada, rumah yang cukup besar untuk ukuran saat itu, dan segala kebutuhan yang tercukupi.
Tentunya beda sekali dengan keadaan hidupnya yang sekarang setelah menikah dengan 'paman' saya.
Kalo denger istilah ada uang abang sayang, ga ada uang abang kutendang kayanya itu ga berlaku buat Bi Eneng .

Berbeda dengan cerita bibi saya yang satu lagi. Hampir mirip memiliki kesamaan nasib dengan bi eneng. Tapi mungkin istilah yang tepat untuk bibi yang ini 'ada uang abang sayang, ga ada uang abang kucaci, kumaki, n cepet cari duit sonoooo!! (*soalnya ga mungkin ditendang, mengingat badan si abang yang besarnya minta ampun sembah ).

Bi Eneng satu-satunya bibi yang paling nyambung kalo ngomongin masalah IPTEK, visi  misi hidup, pola pikir, selera, terutama masalah DAGANG . Tapi bukan berarti bibi yang lain ga nyambung sih, cuma mungkin kalo nerangin seputar pergaulan n informasi jaman sekarang atau istilah-istilah asing harus nyiapin kesabaran yang ruaaarrr biasa n harus mengolah kata-kata supaya lebih dipahami oleh mereka.baca

Pernah satu saat sharing tentang kehidupan bi eneng dulu n sekarang. Cerita pilihannya menjadi ibu rumah tangga adalah keinginan dari sang paman (suami). Padahal tawaran kerja banyak mengalir kepadanya, maklum sarjana jaman dulu mungkin terbilang jarang. Tapi semua ditolaknya demi mengabdi pada sang suami. Sang suami pun sama, banyak mendapatkan tawaran pekerjaan dari sang mertua tetapi semua ditolaknya karna Ia pikir dengan gelar SE yang sudah diraihnya bisa mendapat pekerjaan sendiri dan atas pilihan sendiri. (*Gengsi Gede ). Selain sang paman yang saat itu dengan pedenya melamar, sebenarnya juga ada pria lain yang mendekati yang mungkin sudah terbilang mapan saat itu, but finally bi eneng tetep milih sang paman yang hanya berlandaskan CINTA ).  kribo

Finally belasan tahun kondisinya ternyata tidak semakin membaik dengan pilihannya yang diambil itu. Bi eneng terpaksa harus membuka sebuah warung nasi kecil-kecilan untuk membiayai sekolah dan kuliah kedua anaknya. Dan sang suami harus membuka sebuah usaha dagang kecil-kecilan yang lain untuk menunjang kebutuhan hidup keluarganya. Karena ternyata mencari pekerjaan tidak semudah yang dibayangkan paman apalagi dengan idealisnya yang tinggi.
Pertanyaan pertama yang saya tanyakan pada beliau adalah "Pasti bi eneng menyesal yah udah ambil keputusan-keputusan itu?"Tapi dengan senyuman bi eneng jawab "Alhamdulillah engga sama sekali, tetap bersyukur dan bahagia bisa menikah dengan paman kamu, jadi banyak pengalaman hidup, merasakan hidup dalam kesederhanaan, roda kan memang berputar, yah mungkin memang jalan hidupnya harus seperti ini, Kesetiaan Cinta memang perlu di uji kan." Bijak sekali sekaligus renyuh mendengarnya.

Ga hanya ucapan saja, diamati sikapnya pun terhadap suami selalu tetap hormat, tetap menghargai, dan tertawa  bersama jika sang suami melucu (*padahal kalo dipikir-pikir becandaan si paman terbilang garing mrgreen).

Berbeda dengan bibi saya yang satunya lagi. Tanpa ditanya pun Ia bercerita bahwa keputusan yang diambilnya sangat Ia disesali dan berusaha menasihati anak-anaknya agar tidak jatuh pada lubang yang sama, yaitu pernikahan yang hanya dilandasi cinta tanpa melihat realitas kalo hidup tidak hanya sekedar CINTA!!!Emangnya kalo kelaperan makan CINTA???, kalo kehujanan makan CINTA???rostandu:ayokona:


Kedua perbandingan kehidupan ini sangat memberikan  pelajaran dan kisah inspiratif bagi gadis belia seperti saya (*what umur 26 belia???!) dan mungkin untuk yang lainnya jika suatu saat mengalami situasi berbanding terbalik dengan kehidupan sebelumnyamrgreen . Syukuri yang ada, dan berusahalah untuk tetap hormat dan hargai siapa pun suamimu.



Thanks Bi eneng for your inspiration.

Comments

  1. He.. nice posting. Rinda is my inspirational friend too! Keep in touch friend..

    ReplyDelete
  2. Makasih Panji....Alhamdulillah jadi inspirasi mah...hehehe...ada blog juga yah,,tukeran link yuu..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kisah Ronne Scallion sebagai motivasi hidup

29 Fakta Terunik Dunia